Serang Hindar, Serang Hindar
Balas dan Beladiri
Metode praktis yang sangat penting
untuk dipelajari oleh pesilat Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar. Pada
latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien,
cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung
dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali
prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada
metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa
Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun program pendidikan
dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.
Dalam latihan Serang Hindar, dua
orang pesilat saling berhadapan satu sama lain. Di dekat mereka ada seorang
pelatih yang memperhatikan. Seorang pesilat disebut sebagai A dan seorang lagi
disebut dengan B. Pelatih memberi aba-aba "hup !", bersamaan dengan
itu A menyerang B dengan satu gerakan, sementara B diam menunggu serangan itu
dekat dan kemudian bergerak ke samping untuk melepaskan diri dari serangan A.
Pelatih terus memberi aba-aba hingga 10 kali untuk A menyerang B dan B harus
menghindar saat serangan A sudah dekat. Setelah selesai, giliran B yang
menyerang pada 10 aba-aba kedua.
Itulah salah satu metode latihan
berpasangan di silat Perisai Diri yang dikenal dengan sebutan Serang Hindar.
Metode Serang Hindar ini telah diformulasikan oleh Pak Dirdjo agar bisa memberi
rasa aman bagi kedua pesilat. Selama berlatih, pesilat diminta untuk melakukan
serangan dan hindaran yang sesuai dengan pedoman teknik silat Perisai Diri.
Metode berpasangan yang lain di
Perisai Diri adalah Serang Hindar Balas. Pada metode Serang Hindar Balas, dalam
satu aba-aba, A akan melakukan serangan terhadap B dan B menghindar, kemudian B
membalas menyerang A dan A menghindar. Satu set A serang B hindar dan B balas A
hindar, adalah implementasi dari metode Serang Hindar Balas. Pada 10 aba-aba
pertama, A mendapatkan kesempatan menyerang pertama kali dan B membalas setelah
melakukan hindaran sempurna, sementara pada 10 aba-aba kedua akan ditukar oleh
pelatih, yaitu B menyerang terlebih dahulu.
Tujuan dari latihan Serang Hindar
Balas ini adalah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk
menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, tetapi akan sangat mudah
untuk melakukan serangan balasan. Inilah yang disebut hindaran yang mengunci
posisi lawan. Si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus
meletakkan langkah mereka agar dapat mempercepat serangan balasan berikutnya.
Metode berpasangan lain yang
dilatihkan di Perisai Diri adalah Beladiri. Beladiri adalah dimana saat A
menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Dalam hal ini, B
disebut melakukan Beladiri. Jadi perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah,
bahwa B tidak melakukan hindaran sempurna baru membalas, namun B melakukan
hindaran dan serangan dalam satu gerakan.
Sebagai ilustrasi yang sederhana,
misalnya A melakukan pukulan ke arah depan, ketika pukulan tersebut dekat, maka
B bergerak ke samping sambil menusukkan buku tangannya ke arah mata. Dalam hal
ini, maka B melakukan Beladiri.
Ketiga metode di atas, Serang
Hindar, Serang Hindar Balas dan Beladiri akan diajarkan kepada pesilat Perisai
Diri baik dari tingkat Dasar sampai tingkat yang tinggi sekalipun. Metode ini
akan diaplikasikan baik menggunakan tangan kosong ataupun menggunakan senjata
seperti pisau, pedang dan toya.
0 komentar:
Posting Komentar