Kamis, 19 Februari 2015

Dialog Tentang Materi Kerohanian

Pengalaman kerohanian Perisai Diri tidak bisa diceritakan, melainkan hanya bisa dirasakan oleh orang-orang berada di sekitar orang yang menjalankan kerohanian PD. Seperti yang sudah saya jelaskan di posting sebelum ini, kerohanian itu sendiri merupakan proses, atau latihan untuk menjadi seorang manusia yang berbudi luhur dan selalu ingat akan Tuhannya, yang sadar akan siapa "aku" ini sesungguhnya. Kalau dalam "bahasa Islam", kerohanian ini semacam "tarekat" (saya beri tanda kutip lho... mohon jangan disalahartikan) untuk mencapai taraf "insan kamil". Orang itu akan bagaikan sebuah bunga teratai, tetap indah dan bersih walau tumbuh di lumpur. Orang yang kerohanian PD-nya sudah jalan, maka dalam masyarakat lingkungannya, dia adalah seorang yang berjiwa bersih, suka menolong tanpa pamrih, tak silau oleh gemebyar harta dunia, jiwanya tenang, orang akan merasa nyaman dan aman bila berada di dekatnya, wajahnya akan selalu tersenyum, tidak mudah marah, orang akan segan karena hormat padanya (bukan hormat karena dipaksa atau takut), dalam bekerja dia akan selalu menjaga agar tidak korupsi atau melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Dia akan berlaku bahwa Tuhan selalu mengawasinya, sehingga setiap langkahnya akan sangat berhati-hati agar tidak terperosok dalam lubang dosa. Dia akan mampu mengendalikan nafsu-nafsunya.

Perlu dijelaskan bahwa kerohanian PD itu TIDAK SAMA dengan kebatinan dan/atau kanuragan. Mungkin saja, dalam menjalankan latihan kerohanian PD, orang itu akan mendapatkan kemampuan yang berbentuk kanuragan. Tetapi itu bukan merupakan tujuan akhir, itu adalah "bonus". Dan biasanya, praktisi kerohanian PD tidak terlalu memikirkan (tidak perduli) apakah bisa kanuragan atau tidak. Karena memang bukan itu tujuan dari pelajaran kerohanian PD.

So, menjawab permintaan Mas Wolvie74, maka seorang praktisi kerohanian PD tidak akan pernah bisa menjawabnya, karena yang merasakan efeknya adalah orang lain di sekitarnya. Kalau mau tahu cara-caranya... Ya ikutan PD dulu... Jadi keluarga strip putih dan minimal sudah berusia 17 tahun.

6 komentar:

  1. SBS,Saya sudah putih tapi blm 17 wkwkw😄

    BalasHapus
  2. Salam bunga sepasang saudaraku..adakah di sini yg setiap malam jumat kliwon berkumpul bersilahturahmi seperti di jakarta..?
    Tingkat kerohanian saya no.10
    Silahkan saudara ku semua yg ingin bersilahturahmi ke Jl.Sambiroto raya no.78
    https://wa.me/6285706377379

    BalasHapus
  3. Salam bunga sepasang dari dpok

    BalasHapus
  4. Mohon info ,klo di jkt skrg malem Jumat Kliwon ngumpul dimana ya...klo sblumnya di tempat mas warji,saya udah lama ga ngumpul..

    BalasHapus
  5. Kerohanian udah di ,tingkat Pamungkas lupa nomer brapa...

    BalasHapus